Kontribusi dalam dakwah adalah memberikan sesuatu baik harta, jiwa, waktu, kehidupan, dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk sebuah cita-cita. Ini menjadi bentuk pengorbanan seorang muslim terhadap dakwah. Perjuangan dan pengorbanan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Karakter aktivitas dakwah yang sesungguhnya adalah berwatak merasa ringan untuk berkorban terhadap dakwah. Tidak ada sesuatu pun yang merintanginya untuk berkorban. Ia cepat merespon tuntutan dakwah ini.
"Di antara orang - orang mukmin itu ada orang - orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka diantara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka (pula) yang menunggu - nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya)." (QS. Al Ahzab: 23)
Hakikatnya bila kita telah mendeklarasikan diri sebagai seorang muslim, maka sejatinya kita telah melakukan seuah transaksi dengan Rabb Sang Pencipta. Transaksi untuk mengorbankan harta, jiwa, waktu, dan seluruh kehidupan untuk mengemban risalah dakwah ini. Firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang - orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al Qur'an. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. At-Taubah 110)
Inilah sebuah keputusan yang harus diambil seorang muslim. Setiap keputusan yang harus diambil seorang muslim. Setiap keputusan, apapun itu pasti memiliki konsekuensi. Tadhiyah (pengorbanan) adalah buah dari pemahaman yang lurus akan arti pentingnya dakwah. Tadhiyah yang dimaksud di sini adalah seorang muslim harus mampu mengorbankan harta, jiwa, waktu, dan seluruh kehidupannya untuk kemenangan islam. Seseorang muslim yang lurus pemahamannya adalah yang apabila dihadapkan pada posisi yang sulit selalu mengedepankan kepentingan dakwah. Dan itulah kemurnian arti sebuah pengorbanan.
Tidak ada satu hal besar dapat tercapai kecuali dengan pengorbanan yang juga besar. Untuk perjuangan yang maha besar ini dituntut keikhlasan. Ikhlas itu berarti menunaikan kewajiban dengan tidak menyebut - nyebut saya sudah melakukan ini itu dengan maksud riya, tidak pula mengira - ngira apa yang nanti akan jadi buahnya, serta tidak membilang apa yang nanti akan jadi kesudahannya.
Berbuat dengan dilandasi atas aqidah dan hukum islam menjadikan kita punya harapan akan cahaya kebangkitan kemulian islam.
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang - orang mukmin akan melihat pekerjaan itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. at-Taubah [9]: 105)
Wallahhua'lam bish shawab. ^_^
kutipan: al-Husna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar