Hati adalah segumpal daging yang berbeda dalam dada manusia. Dengan hatinya, manusia bergerak, beramal dan beraktivitas. Bila hati itu baik, maka baik pula seluruh amalnya. Dan bila hati itu buruk, maka buruk pula seluruh amalnya. Hati sendiri dibagi tiga menurut pemiliknya, yaitu :
1. Hati Yang Sakit, hatinya orang munafik
Perumpamaan bagi orang yang hatinya sakit, adalah seperti sebuah gelas kotor, kusam dan tak pernah dibersihkan. Kemudian diisi dengan air kotor yang keruh. Kemudian, lihatlah dan perhatikan saat memasukkan sebutir pasir kedalamnya. Tidak terlihat jelas, bahkan saat saat dimasukkan benda lain seperti jarum, kerikil atau paku juga tidak kelihatan. Yang nampak hanya kekotoran dan kekusaman gelasnya. Padahal didalam gelas itu terdapat benda berbahaya namun tidak terlihat.
Perumpamaan bagi orang yang hatinya sakit, adalah seperti sebuah gelas kotor, kusam dan tak pernah dibersihkan. Kemudian diisi dengan air kotor yang keruh. Kemudian, lihatlah dan perhatikan saat memasukkan sebutir pasir kedalamnya. Tidak terlihat jelas, bahkan saat saat dimasukkan benda lain seperti jarum, kerikil atau paku juga tidak kelihatan. Yang nampak hanya kekotoran dan kekusaman gelasnya. Padahal didalam gelas itu terdapat benda berbahaya namun tidak terlihat.
2. Hati Yang Mati, hatinya orang kafir
Hati yang mati adalah hati yang seluruhnya dikuasai hawa nfsu, sehingga ia terhalang/terhijab dari mengenal Tuhannya. Hari-harinya adalah hari-hari penuh kesombongan terhadap Allah, sama sekali ia tidak mau beribadah kepada-Nya, dan juga tidak mau menjalankan perintah dan apa-apa yang diridhai-Nya. Hati model ini berbeda dan berjalan bersama hawa nafsu dan keinginannya walaupun sebenarnya hal itu dibenci dan dimurkai Allah. Ia sudah tidak peduli apakah Allah ridha kepadnya atau tidak?? Sungguh, ia telah berhamba kepada selain Allah.
3. Hati Yang Hidup, hatinya orang beriman
Alangkah beruntungnya orang beriman yang memiliki hati yang hidup. Seluruh amal perbuatannya akan dibalas oleh Allah dengan balasan yang berlipat ganda di akhirat. Seluruh tetes keringatnya akan berubah menjadi bulir-bulir pahala. Orang beriman memiliki hati yang damai, karena rasa keimanan kepada Allah yang tinggi. Tidak berlaku sombang dan angkuh di depan manusia atau di hadapan Tuhan-Nya. Hati orang beriman senantiasa meningkat ketaqwaan karena seluruh disiram oleh ayat-ayat Al Qur'an.
Hati yang mati adalah hati yang seluruhnya dikuasai hawa nfsu, sehingga ia terhalang/terhijab dari mengenal Tuhannya. Hari-harinya adalah hari-hari penuh kesombongan terhadap Allah, sama sekali ia tidak mau beribadah kepada-Nya, dan juga tidak mau menjalankan perintah dan apa-apa yang diridhai-Nya. Hati model ini berbeda dan berjalan bersama hawa nafsu dan keinginannya walaupun sebenarnya hal itu dibenci dan dimurkai Allah. Ia sudah tidak peduli apakah Allah ridha kepadnya atau tidak?? Sungguh, ia telah berhamba kepada selain Allah.
3. Hati Yang Hidup, hatinya orang beriman
Alangkah beruntungnya orang beriman yang memiliki hati yang hidup. Seluruh amal perbuatannya akan dibalas oleh Allah dengan balasan yang berlipat ganda di akhirat. Seluruh tetes keringatnya akan berubah menjadi bulir-bulir pahala. Orang beriman memiliki hati yang damai, karena rasa keimanan kepada Allah yang tinggi. Tidak berlaku sombang dan angkuh di depan manusia atau di hadapan Tuhan-Nya. Hati orang beriman senantiasa meningkat ketaqwaan karena seluruh disiram oleh ayat-ayat Al Qur'an.